Sebagian besar penduduk Muara Gembong bermatapencaharian sebagai nelayan, menangkap ikan, kepiting dan juga udang untuk dijual ke Jakarta khususnya ke daerah Cilincing, Ancol, dan Muara Angke
Kecamatan ini terdiri dari enam desa, Jayasakti seluas 220 hektaree (Ha), Pantai Mekar 235 Ha , Pantai Sederhana 65 Ha, Pantai Bahagia 265 Ha, Pantai Bakti 2,90 Ha, dan Pantai Harapan Jaya dengan lahan terluas 275 Ha. Kawasan pemukiman penduduk pinggir laut dengan luas lahan keseluruhan 14.009 hektare tersebut didominasi oleh lahan perairan.
Tambak perikanan yang mencakup lahan seluas 10.125 Ha menjadi mata pencaharian utama 60 persen dari total kepadatan penduduk 36.181 jiwa. Sisanya bekerja dengan menjadi petani darat, mengelola lahan pertanian kering seluas 60 Ha. Lahan kritis di Muara Gembong telah dolah dengan budidaya pertanian seluas 512 Ha.
Muara Gembong terkenal dengan potensi alamnya, muara ini adalah habitat ikan bandeng yang sangat diminati oleh warga Jakarta karena dagingnya yang tidak bau, hal itu dikarenakan “bandeng gembong” diberikan pakan ikan yang alami. Selain bandeng, kepiting dari Muara Gembong juga terkenal di Jakarta, kemudian “Terasi Jembret”, terasi yang diolah secara alami oleh beberapa penduduknya. Beberapa istri nelayan mengolah udang rebon yang didapat dari laut untuk dijadikan terasi.
Penduduk di Kecamatan Muara Gembong didominasi dengan etnis Jawa, kebanyakan mereka menggunakan bahasa Melayu. Bahasa Sunda juga menjadi bahasa sehari-hari mereka, selain bahasa Melayu.
Di Desa Pantai Mekar saja sudah terdapat Puskesmas dan Kantor Dinas Kesehatan, selain itu tiga buah gedung Sekolah Dasar Negri (SDN), satu gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan dua buah gedung Sekolah Menengah Atas (SMA) juga telah mendukung dan melengkapi aspek pendidikan warganya.
Tepatnya,
19 Mei 2013 teman-teman dari EH Bekasi melakukan ekspedisi ke Muara
Gembong Kab.Bekasi bersama teman-teman komunitas lainnya dalam tema
GREEN ATTACK. Dengan tujuan melihat lebih dekat dengan kehidupan
masyarakat dan tanaman mangrove di Muara Gembong.
Sedih melihat Muara Gembong yang kurang di perhatikan oleh pemerintahnya. seperti halnya tanaman mangrove yang sudah mulai sedikit demi sedikit hilang,karena masyarakatnya yang sering mengambil pohon mangrove dari daun dan kayunya serta buahnya.
Perlu sekali ada penanganan yang tegas dari pihak pemerintah dalam hal ini. Mangrove merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat.
Diantaranya fungsi menanam mangrove adalah:
Tetapi dalam hal ini, perlu ada perhatian kepada Pemerintah untuk memperbaiki akses jalan, kesejahteraan penduduk, tanaman mangrove.
Bila tanaman mangrove semakin lama semakin habis (abrasi) maka perlu diperhatikan dampak yang akan terjadi.
Berikut tampilan Muara Gembong yang didapat.
Lihat dibawah ini keadaan wilayah sekitar Muara gembong yang perlu kita Jaga,kita Lestarikan, dan kita Tanam Mangrove
foto bersumber : @zaymenthrixkenn
Sedih melihat Muara Gembong yang kurang di perhatikan oleh pemerintahnya. seperti halnya tanaman mangrove yang sudah mulai sedikit demi sedikit hilang,karena masyarakatnya yang sering mengambil pohon mangrove dari daun dan kayunya serta buahnya.
Perlu sekali ada penanganan yang tegas dari pihak pemerintah dalam hal ini. Mangrove merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat.
Diantaranya fungsi menanam mangrove adalah:
- Hutan mangrove menjaga kestabilan garis pantai
- Melindungi pantai dan tebing sungai dari abrasi
- Oksigen yang dihasilkan begitu besar dan bermanfaat besar untuk manusia
- Menjadi objek wisata ecogreen
- dan masih banyak lainnya
Tetapi dalam hal ini, perlu ada perhatian kepada Pemerintah untuk memperbaiki akses jalan, kesejahteraan penduduk, tanaman mangrove.
Bila tanaman mangrove semakin lama semakin habis (abrasi) maka perlu diperhatikan dampak yang akan terjadi.
Berikut tampilan Muara Gembong yang didapat.
Lihat dibawah ini keadaan wilayah sekitar Muara gembong yang perlu kita Jaga,kita Lestarikan, dan kita Tanam Mangrove
foto bersumber : @zaymenthrixkenn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar