Senin, 13 Oktober 2014
PERMOHONAN BANTUAN PERLENGKAPAN SEKOLAH SANTRI YATIM,DHUAFA SERTA KAUM MISKIN PESISIR
Kepada Yth:
Bapak/Ibu Calon Donatur Taman Qur'an Komunitas Sahabat Pedulidi-
Tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan adanya berbagai kekurangan yang berhubungan dengan sarana pendidikan
quran kami, maka kami dari Taman Komunitas Sahabat Peduli memohon agar kiranya Bapak/Ibu
Dermawan dapat memberikan bantuan demi menunjang keberhasilan pendidikan Agama santri kami
yang merupakan tanggung jawab kita semua.
Demikian permohonan dari kami, apabila dalam penyusunan proposal ini kurang sempurna kami
mohon maaf yang sebesar – besarnya. Besar harapan kami untuk kiranya Bapak dapat membantu
sekolah kami. Atas perhatian dan partisipasi Bapak kami ucapkan banyak terima kasih.
Hormat Kami,
Ketua Taman Komunitas Sahabat Peduli
NURHASAN MIFTAHUDIN
PERMOHONAN BANTUAN
I. PERMASALAHAN
Pendidikan merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama di wilayah kita yaitu
wilayah Muaragembong-Bekasi. Namun seperti yang kita lihat dan ketahui bahwa perhatian pemerintah terhadap Taman Pendidikan Al Qur’an daerah terpencil sangatlah memprihatinkan. Sesuai dengan, Tujuan Nasional Bangsa Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, maka sudah semestinya kita bertanggungjawab terhadap nasib pendidikan agama anak – anak kita, karena keberhasilan anak dalam belajar tergantung dari upaya masyarakat sekitar dan bangsa pada umumnya. Dari permasalahan tersebut diatas, kami berinisiatif untuk mengajukan proposal permohonan bantuan kepada Bapak/Ibu Calon Donatur dimanapun berada.
II. KEADAAN TAMAN AL QURAN
Untuk menjadi pertimbangan Bapak/Ibu Calon Donatur, berikut ini merupakan keadaan Taman Al
Qur’an Komunitas Sahabat Peduli.
Nama : Taman Al Qur’an KSP Muaragembong
Alamat : Kp. Muaragembong Rt 02/02 Desa Pantai Mekar Kec. Muaragembong
Kab. Bekasi 17730
Telpon : 08577 7581 940
Ketua TPA : Nurhasan Miftahudin
Jumlah Santr I Anak-anak : 616 Santri
Jumlah Santri IBU/BAPAK : 147 Santri
Jumlah Guru : 8 Orang
Jumlah Rombongan : 4 Rombongan Belajar
Sebagian besar orang tua wali dari santri kami dari Nelayan.
III. SASARAN PERMOHONAN
Adapun hal – hal yang sekiranya dapat diberikan bantuan oleh Bapak/Ibu Calon Donatur adalah
sebagai berikut :
1. Sarana belajar Santri
Sarana belajar dapat berupa Peralatan Elektronik (Komputer)Papan Tulis, Al qur’an,buku tulis, tas,
sepatu, alat tulis, dll.
2. Alat Kesenian Santri
Rebanah
IV. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat untuk dapat diperhatikan dan diharapkan partisipasinya. Atas
perhatian dan partisipasi bapak kami ucapkan banyak terima kasih.
Hormat Kami,
Ketua Taman Komunitas Sahabat Peduli
NURHASAN MIFTAHUDIN
Senin, 29 September 2014
PROGRAM KAKAK ASUH/ ORANG TUA ASUH
Berikut ini adalah anak-anak didik
usia 13-16 tahun yang telah terseleksi untuk diadopsi menjadi adik
asuh/anak asuh. Mereka adalah anak-anak yang memiliki potensi yang luar
biasa yang terus menerus diasah agar pada waktunya mereka bisa
menjadi pibadi yang berpengaruh dan berdampak bagi lingkungan di mana
mereka berada dan bangsa ini.
Anda dapat berpastisipasi dalam program KAKAK ASUH/ORANG TUA ASUH
dengan cara :
1. Memilih salah satu anak yang ada dengan cara memberi komentar di bagian foto anak yang dipilih. Jika sudah ada yang memilih terlebih dahulu maka anda diharapkan memilih anak yang lain. ( Jangan memilih anak berdasarkan penampilan/perawakan mereka karena itu bisa menipu.)
2. Setiap adik/anak asuh membutuhkan biaya minimal Rp 100.000/bulan dan dibayarkan sebelum pertanggal 10 setiap bulannya. Uang yang anda berikan akan menjadi tabungan si anak untuk modal usaha setelah tamat dari SLTA atau untuk uang kuliah mereka nantinya. Jadi uang yang anda berikan tidak terpakai untuk biaya sekolah mereka, karena pihak yang akan berusaha untuk membantu dalam hal tersebut. Setiap anak yang ada memiliki celengan yang disimpan
Program ini terselenggara atas partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i yang rela menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu anak-anak yang membutuhkan bantuan secara moril dan finansial. Jadi program ini memang dirancang sedemikian rupa agar terbentuk jalinan kasih antara kita sebagai umat manusia. Bukankah sebaik-baiknya makhluk adalah yang bisa bermanfaat bagi orang lain? Dan menjadi kewajiban kita untuk mengasihi sesama kita. Sebagai wadah sosial yang baru saja dirintis, kami masih terus belajar untuk menciptakan sistem yang terbaik untuk semua berdasarkan prinsip jujur dan transparansi data.
Hak-hak kakak/Orang tua Asuh :
1. Mendapat laporan keuangan setahun sekali
2. Mendapat rapor atau progress anak asuh setiap 4 bulan sekali. (Januari,Mei dan september) Namun tidak menutup kemungkinan akan mendapat laporan perkembangan anak jika memungkinkan.
Kewajiban Kakak/Orang tua Asuh :
1. Memberikan bantuan sesuai komitmen yang telah dibuat setiap bulannya paling lambat pertanggal 10 setiap bulannya.
2. Memberikan motivasi bagi anak asuhnya lewat message
Jadi hanya dengan bantuan minimal sebesar Rp 100.000,-/bulan, anda dapat bergabung bersama kakak/orang tua asuh lainnya. (Anda juga dapat mencari patner untuk patungan jika Rp100.000/bulan sangat besar. Sehingga masing-masing memberi Rp50.000/bulan dengan demikian akan meringankan anda. Bantuan dapat di salurkan/ditransfer ke rekening PROGRAM KAKAK ASUH/ ORANG TUA ASUH
Laporan keuangan PROGRAM KAKAK ASUH/ ORANG TUA ASUH setiap pertanggal 10 setiap bulannya.
PROGRAM KAKAK ASUH/ ORANG TUA ASUH HOME memegang teguh Kode Etik di bawah ini:
1.Jujur dan transparan dalam memberikan informasi kepada kakak/Orang Tua Asuh.
2.Konsisten dalam tugas dan misi sosial kemanusiaan.
3.Setiap bentuk sumber dana diarahkan secara optimal untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi anak-anak asuh, dengan sasaran mereka dapat bertumbuh secara alamiah.
4.Menekan berbagai biaya serendah mungkin.
5.Menggunakan dana dan bantuan yang sudah ditentukan maksudnya oleh kakak/Orang Tua Asuh dengan benar.
6.Tidak membedakan jenis kelamin, keyakinan, ras, bahasa dan budaya dari anak asuh.
7.Melaksanakan dan menyimpan pencatatan administrasi keuangan secara tertib dan memberikan laporan yang dapat dipercaya, transparan dan bertanggungjawab.
8.Menjaga kerahasiaan alamat kakak/Orang Tua Asuh dan tidak menyalahgunakannya.
9.Tidak berhubungan dengan kegiatan politik praktis dan bersifat independen.
10.Tidak melanggar Undang-undang dan peraturan yang berlaku di Indonesia, yang sesuai dengan sebagai kegiatan berciri sosial kemanusiaan.
Hubungan dengan adik/anak asuh dapat dilakukan dengan saran-saran sbb:
1. Surat ditulis secara sederhana dan alamiah dalam bahasa Indonesia.
2.Ikatan yang positif dan saling mengasihi dapat terjalin antara kakak/Orang Tua Asuh dengan anak jika surat-menyurat dilaksanakan secara teratur, rutin dan terfokus pada pengembangan anak.
3.Bantulah secara pelan dengan berbagai cerita atau pertanyaan jika menemui surat anak yang tampaknya monoton, supaya dia dapat berkembang lebih alamiah dan ekspresif.
4.Jika hendak mengunjungi adik/anak asuh,
5.Segala bentuk komunikasi harus diarahkan supaya anak semakin bertumbuh, semakin mandiri, tidak menuntut dan tidak manja.
6.Hindari memberikan harapan yang berlebihan kepada adik/anak asuh.
7.Surat dari Orang Tua Asuh kepada Anak Asuh dan sebaliknya melalui PROGRAM KAKAK ASUH/ ORANG TUA ASUH
Mari bersama dan bersatu cerdaskan anak bangsa.
Anda dapat berpastisipasi dalam program KAKAK ASUH/ORANG TUA ASUH
dengan cara :
1. Memilih salah satu anak yang ada dengan cara memberi komentar di bagian foto anak yang dipilih. Jika sudah ada yang memilih terlebih dahulu maka anda diharapkan memilih anak yang lain. ( Jangan memilih anak berdasarkan penampilan/perawakan mereka karena itu bisa menipu.)
2. Setiap adik/anak asuh membutuhkan biaya minimal Rp 100.000/bulan dan dibayarkan sebelum pertanggal 10 setiap bulannya. Uang yang anda berikan akan menjadi tabungan si anak untuk modal usaha setelah tamat dari SLTA atau untuk uang kuliah mereka nantinya. Jadi uang yang anda berikan tidak terpakai untuk biaya sekolah mereka, karena pihak yang akan berusaha untuk membantu dalam hal tersebut. Setiap anak yang ada memiliki celengan yang disimpan
Program ini terselenggara atas partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i yang rela menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu anak-anak yang membutuhkan bantuan secara moril dan finansial. Jadi program ini memang dirancang sedemikian rupa agar terbentuk jalinan kasih antara kita sebagai umat manusia. Bukankah sebaik-baiknya makhluk adalah yang bisa bermanfaat bagi orang lain? Dan menjadi kewajiban kita untuk mengasihi sesama kita. Sebagai wadah sosial yang baru saja dirintis, kami masih terus belajar untuk menciptakan sistem yang terbaik untuk semua berdasarkan prinsip jujur dan transparansi data.
Hak-hak kakak/Orang tua Asuh :
1. Mendapat laporan keuangan setahun sekali
2. Mendapat rapor atau progress anak asuh setiap 4 bulan sekali. (Januari,Mei dan september) Namun tidak menutup kemungkinan akan mendapat laporan perkembangan anak jika memungkinkan.
Kewajiban Kakak/Orang tua Asuh :
1. Memberikan bantuan sesuai komitmen yang telah dibuat setiap bulannya paling lambat pertanggal 10 setiap bulannya.
2. Memberikan motivasi bagi anak asuhnya lewat message
Jadi hanya dengan bantuan minimal sebesar Rp 100.000,-/bulan, anda dapat bergabung bersama kakak/orang tua asuh lainnya. (Anda juga dapat mencari patner untuk patungan jika Rp100.000/bulan sangat besar. Sehingga masing-masing memberi Rp50.000/bulan dengan demikian akan meringankan anda. Bantuan dapat di salurkan/ditransfer ke rekening PROGRAM KAKAK ASUH/ ORANG TUA ASUH
Laporan keuangan PROGRAM KAKAK ASUH/ ORANG TUA ASUH setiap pertanggal 10 setiap bulannya.
PROGRAM KAKAK ASUH/ ORANG TUA ASUH HOME memegang teguh Kode Etik di bawah ini:
1.Jujur dan transparan dalam memberikan informasi kepada kakak/Orang Tua Asuh.
2.Konsisten dalam tugas dan misi sosial kemanusiaan.
3.Setiap bentuk sumber dana diarahkan secara optimal untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi anak-anak asuh, dengan sasaran mereka dapat bertumbuh secara alamiah.
4.Menekan berbagai biaya serendah mungkin.
5.Menggunakan dana dan bantuan yang sudah ditentukan maksudnya oleh kakak/Orang Tua Asuh dengan benar.
6.Tidak membedakan jenis kelamin, keyakinan, ras, bahasa dan budaya dari anak asuh.
7.Melaksanakan dan menyimpan pencatatan administrasi keuangan secara tertib dan memberikan laporan yang dapat dipercaya, transparan dan bertanggungjawab.
8.Menjaga kerahasiaan alamat kakak/Orang Tua Asuh dan tidak menyalahgunakannya.
9.Tidak berhubungan dengan kegiatan politik praktis dan bersifat independen.
10.Tidak melanggar Undang-undang dan peraturan yang berlaku di Indonesia, yang sesuai dengan sebagai kegiatan berciri sosial kemanusiaan.
Hubungan dengan adik/anak asuh dapat dilakukan dengan saran-saran sbb:
1. Surat ditulis secara sederhana dan alamiah dalam bahasa Indonesia.
2.Ikatan yang positif dan saling mengasihi dapat terjalin antara kakak/Orang Tua Asuh dengan anak jika surat-menyurat dilaksanakan secara teratur, rutin dan terfokus pada pengembangan anak.
3.Bantulah secara pelan dengan berbagai cerita atau pertanyaan jika menemui surat anak yang tampaknya monoton, supaya dia dapat berkembang lebih alamiah dan ekspresif.
4.Jika hendak mengunjungi adik/anak asuh,
5.Segala bentuk komunikasi harus diarahkan supaya anak semakin bertumbuh, semakin mandiri, tidak menuntut dan tidak manja.
6.Hindari memberikan harapan yang berlebihan kepada adik/anak asuh.
7.Surat dari Orang Tua Asuh kepada Anak Asuh dan sebaliknya melalui PROGRAM KAKAK ASUH/ ORANG TUA ASUH
Mari bersama dan bersatu cerdaskan anak bangsa.
Mengenal Lebih Dekat Muara Gembong Kab.Bekasi
Muara Gembong yang berada sangat jauh dari hiruk pikuk kota Bekasi
sendiri dikelilingi oleh lahan perairan laut Jawa yang luas dan
terhimpit di antara Jakarta Utara dengan Kabupaten Karawang. Kecamatan
ini terletak 64 km dari pusat Kota Bekasi. Tak kurang dari empat jam
diperlukan untuk menempuh perjalanan dari kota Jakarta dan sekitar dua
setengah jam dari Kota Bekasi.
Sebagian besar penduduk Muara Gembong bermatapencaharian sebagai nelayan, menangkap ikan, kepiting dan juga udang untuk dijual ke Jakarta khususnya ke daerah Cilincing, Ancol, dan Muara Angke
Kecamatan ini terdiri dari enam desa, Jayasakti seluas 220 hektaree (Ha), Pantai Mekar 235 Ha , Pantai Sederhana 65 Ha, Pantai Bahagia 265 Ha, Pantai Bakti 2,90 Ha, dan Pantai Harapan Jaya dengan lahan terluas 275 Ha. Kawasan pemukiman penduduk pinggir laut dengan luas lahan keseluruhan 14.009 hektare tersebut didominasi oleh lahan perairan.
Tambak perikanan yang mencakup lahan seluas 10.125 Ha menjadi mata pencaharian utama 60 persen dari total kepadatan penduduk 36.181 jiwa. Sisanya bekerja dengan menjadi petani darat, mengelola lahan pertanian kering seluas 60 Ha. Lahan kritis di Muara Gembong telah dolah dengan budidaya pertanian seluas 512 Ha.
Muara Gembong terkenal dengan potensi alamnya, muara ini adalah habitat ikan bandeng yang sangat diminati oleh warga Jakarta karena dagingnya yang tidak bau, hal itu dikarenakan “bandeng gembong” diberikan pakan ikan yang alami. Selain bandeng, kepiting dari Muara Gembong juga terkenal di Jakarta, kemudian “Terasi Jembret”, terasi yang diolah secara alami oleh beberapa penduduknya. Beberapa istri nelayan mengolah udang rebon yang didapat dari laut untuk dijadikan terasi.
Penduduk di Kecamatan Muara Gembong didominasi dengan etnis Jawa, kebanyakan mereka menggunakan bahasa Melayu. Bahasa Sunda juga menjadi bahasa sehari-hari mereka, selain bahasa Melayu.
Di Desa Pantai Mekar saja sudah terdapat Puskesmas dan Kantor Dinas Kesehatan, selain itu tiga buah gedung Sekolah Dasar Negri (SDN), satu gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan dua buah gedung Sekolah Menengah Atas (SMA) juga telah mendukung dan melengkapi aspek pendidikan warganya.
Sebagian besar penduduk Muara Gembong bermatapencaharian sebagai nelayan, menangkap ikan, kepiting dan juga udang untuk dijual ke Jakarta khususnya ke daerah Cilincing, Ancol, dan Muara Angke
Kecamatan ini terdiri dari enam desa, Jayasakti seluas 220 hektaree (Ha), Pantai Mekar 235 Ha , Pantai Sederhana 65 Ha, Pantai Bahagia 265 Ha, Pantai Bakti 2,90 Ha, dan Pantai Harapan Jaya dengan lahan terluas 275 Ha. Kawasan pemukiman penduduk pinggir laut dengan luas lahan keseluruhan 14.009 hektare tersebut didominasi oleh lahan perairan.
Tambak perikanan yang mencakup lahan seluas 10.125 Ha menjadi mata pencaharian utama 60 persen dari total kepadatan penduduk 36.181 jiwa. Sisanya bekerja dengan menjadi petani darat, mengelola lahan pertanian kering seluas 60 Ha. Lahan kritis di Muara Gembong telah dolah dengan budidaya pertanian seluas 512 Ha.
Muara Gembong terkenal dengan potensi alamnya, muara ini adalah habitat ikan bandeng yang sangat diminati oleh warga Jakarta karena dagingnya yang tidak bau, hal itu dikarenakan “bandeng gembong” diberikan pakan ikan yang alami. Selain bandeng, kepiting dari Muara Gembong juga terkenal di Jakarta, kemudian “Terasi Jembret”, terasi yang diolah secara alami oleh beberapa penduduknya. Beberapa istri nelayan mengolah udang rebon yang didapat dari laut untuk dijadikan terasi.
Penduduk di Kecamatan Muara Gembong didominasi dengan etnis Jawa, kebanyakan mereka menggunakan bahasa Melayu. Bahasa Sunda juga menjadi bahasa sehari-hari mereka, selain bahasa Melayu.
Di Desa Pantai Mekar saja sudah terdapat Puskesmas dan Kantor Dinas Kesehatan, selain itu tiga buah gedung Sekolah Dasar Negri (SDN), satu gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan dua buah gedung Sekolah Menengah Atas (SMA) juga telah mendukung dan melengkapi aspek pendidikan warganya.
Tepatnya,
19 Mei 2013 teman-teman dari EH Bekasi melakukan ekspedisi ke Muara
Gembong Kab.Bekasi bersama teman-teman komunitas lainnya dalam tema
GREEN ATTACK. Dengan tujuan melihat lebih dekat dengan kehidupan
masyarakat dan tanaman mangrove di Muara Gembong.
Sedih melihat Muara Gembong yang kurang di perhatikan oleh pemerintahnya. seperti halnya tanaman mangrove yang sudah mulai sedikit demi sedikit hilang,karena masyarakatnya yang sering mengambil pohon mangrove dari daun dan kayunya serta buahnya.
Perlu sekali ada penanganan yang tegas dari pihak pemerintah dalam hal ini. Mangrove merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat.
Diantaranya fungsi menanam mangrove adalah:
Tetapi dalam hal ini, perlu ada perhatian kepada Pemerintah untuk memperbaiki akses jalan, kesejahteraan penduduk, tanaman mangrove.
Bila tanaman mangrove semakin lama semakin habis (abrasi) maka perlu diperhatikan dampak yang akan terjadi.
Berikut tampilan Muara Gembong yang didapat.
Lihat dibawah ini keadaan wilayah sekitar Muara gembong yang perlu kita Jaga,kita Lestarikan, dan kita Tanam Mangrove
foto bersumber : @zaymenthrixkenn
Sedih melihat Muara Gembong yang kurang di perhatikan oleh pemerintahnya. seperti halnya tanaman mangrove yang sudah mulai sedikit demi sedikit hilang,karena masyarakatnya yang sering mengambil pohon mangrove dari daun dan kayunya serta buahnya.
Perlu sekali ada penanganan yang tegas dari pihak pemerintah dalam hal ini. Mangrove merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat.
Diantaranya fungsi menanam mangrove adalah:
- Hutan mangrove menjaga kestabilan garis pantai
- Melindungi pantai dan tebing sungai dari abrasi
- Oksigen yang dihasilkan begitu besar dan bermanfaat besar untuk manusia
- Menjadi objek wisata ecogreen
- dan masih banyak lainnya
Tetapi dalam hal ini, perlu ada perhatian kepada Pemerintah untuk memperbaiki akses jalan, kesejahteraan penduduk, tanaman mangrove.
Bila tanaman mangrove semakin lama semakin habis (abrasi) maka perlu diperhatikan dampak yang akan terjadi.
Berikut tampilan Muara Gembong yang didapat.
Lihat dibawah ini keadaan wilayah sekitar Muara gembong yang perlu kita Jaga,kita Lestarikan, dan kita Tanam Mangrove
foto bersumber : @zaymenthrixkenn
GERAKAN SEPATU SEKOLAH OLEH SAHABAT TWG (HERRY NURDI)
Muara Gembong, 14 Januari 2014,
Ini ketiga kalinya Sedekah Sepatu Sekolah diadakan. Dan seperti biasa, di tempat yang di luar biasa Kali ini, di outskirt Bekasi, Muara Gembong. Tempatnya dekat dengan kilang minyak Pertamina. Dikelilingi tambak setinggi leher orang dewasa yang, berbau payau. Langit biru, tanah coklat dan bebatuan yang bercampur dengan lumpur dan tanah.
Saung bambu yang ditinggalkan, air beriak tenang, suara kepakan burung yang lewat. Jauh lokasi yang luar binasa, bisa dibayangkan betapa pahitnya duduk di mobil untuk a couple hours, apalagi yang menyupir. Yah, mau apalagi, ini untuk amal baik.
Enam mobil berangkat, lima mobil pribadi dan satu mobil dari DAAI TV, yang meliput kegiatan kami, mulai dari persiapan sampai ke acaranya. Sebanyak 36 relawan berangkat untuk berkhidmat. Titik aksi lokasi dua jam dari jalan aspal terakhir. Sisanya jalan berbatu, lumpur, tanah dan berlubang.
Sampai di lokasi, yang pertama menyambut kami adalah rumah-rumah yang reyot dan hampir tumbang tergenang banjir. dan sungai yang hampir meluap ke pemukiman warga.
Tiga kardus besar berisi sepatu, terpal, spanduk, dan plastik-plastik berisi sepatu yang siap dibagikan diangkut ke perahu, atau sampan kayu, mengingat jalan yang banjir, dan barang-barang tersebut berat, dan aku, beserta tiga relawan lainnya ikut perahu, sisanya berjalan kaki menuju ke lokasi.
Tugasku selama perjalanan dengan perahu adalah dokumentasi, dan tiga relawan lainnya menjaga barang-barang tersebut, dan mengangkutnya lagi dari perahu ke musholla kecil.
Musholla kecil, yang menjadi tempat acara kami. Ratusan anak-anak dari mulai balita hingga remaja berkumpul di mushalla itu. Tumpukan sandal-sandal yang terinjak. Teriakan, bisikan, suara anak-anak itu.
Semuanya berpakaian rapi. Rambut mereka merah, karena paparan cahaya matahari. Pergelangan tangan dan kaki mereka yang kurus. Kulit mereka yang cokelat juga terbakar matahari.
Memang tak semuanya tersenyum karena harus menunggu acara dimulai. Tapi saat mereka melihat tumpukan sepatu itu, senyum mulai merekah di wajah mereka.
Acara dimulai. Al-Fatihah dibacakan dengan kompak. Shalawat untuk Rasulullah dilantunkan. Lalu seorang anak kecil maju membacakan al-Ashr dengan lancar. Senang rasanya mengetahui mereka hafal surat-surat pendek.
Games, dan motivasi. Semua bersuka cita. Suara mereka terbang tinggi, memecah angkasa dan akhirnya pembagian sepatu. Momen paling ditunggu oleh mereka.
Nama-nama dipanggil, sepatu dibagikan. Kami tak punya banyak waktu untuk membagikan seluruh 393 pasang sepatu yang kami bawa. Puluhan stock sepatu cadangan pun juga ditinggalkan dibagikan. Panitia dari lokasi bersedia membantu untuk mendistribusikan sepatu-sepatu tersebut.
Yang dahsyat dari daerah ini adalah waktu. Karena jika matahari terbenam dan kita belum keluar dari sana, kemungkinan besar adalah tersesat dan hilang dalam kegelapan.
Tapi pemandangan selama perjalanan sangat indah. Hamparan tambak luas dan rumput liar, angina sepoi-sepoi menemani perjalanan kami Satu lagi amal baik kami lakukan. Insya Allah selanjutnya akan datang.
Ini ketiga kalinya Sedekah Sepatu Sekolah diadakan. Dan seperti biasa, di tempat yang di luar biasa Kali ini, di outskirt Bekasi, Muara Gembong. Tempatnya dekat dengan kilang minyak Pertamina. Dikelilingi tambak setinggi leher orang dewasa yang, berbau payau. Langit biru, tanah coklat dan bebatuan yang bercampur dengan lumpur dan tanah.
Saung bambu yang ditinggalkan, air beriak tenang, suara kepakan burung yang lewat. Jauh lokasi yang luar binasa, bisa dibayangkan betapa pahitnya duduk di mobil untuk a couple hours, apalagi yang menyupir. Yah, mau apalagi, ini untuk amal baik.
Enam mobil berangkat, lima mobil pribadi dan satu mobil dari DAAI TV, yang meliput kegiatan kami, mulai dari persiapan sampai ke acaranya. Sebanyak 36 relawan berangkat untuk berkhidmat. Titik aksi lokasi dua jam dari jalan aspal terakhir. Sisanya jalan berbatu, lumpur, tanah dan berlubang.
Sampai di lokasi, yang pertama menyambut kami adalah rumah-rumah yang reyot dan hampir tumbang tergenang banjir. dan sungai yang hampir meluap ke pemukiman warga.
Tiga kardus besar berisi sepatu, terpal, spanduk, dan plastik-plastik berisi sepatu yang siap dibagikan diangkut ke perahu, atau sampan kayu, mengingat jalan yang banjir, dan barang-barang tersebut berat, dan aku, beserta tiga relawan lainnya ikut perahu, sisanya berjalan kaki menuju ke lokasi.
Tugasku selama perjalanan dengan perahu adalah dokumentasi, dan tiga relawan lainnya menjaga barang-barang tersebut, dan mengangkutnya lagi dari perahu ke musholla kecil.
Musholla kecil, yang menjadi tempat acara kami. Ratusan anak-anak dari mulai balita hingga remaja berkumpul di mushalla itu. Tumpukan sandal-sandal yang terinjak. Teriakan, bisikan, suara anak-anak itu.
Semuanya berpakaian rapi. Rambut mereka merah, karena paparan cahaya matahari. Pergelangan tangan dan kaki mereka yang kurus. Kulit mereka yang cokelat juga terbakar matahari.
Memang tak semuanya tersenyum karena harus menunggu acara dimulai. Tapi saat mereka melihat tumpukan sepatu itu, senyum mulai merekah di wajah mereka.
Acara dimulai. Al-Fatihah dibacakan dengan kompak. Shalawat untuk Rasulullah dilantunkan. Lalu seorang anak kecil maju membacakan al-Ashr dengan lancar. Senang rasanya mengetahui mereka hafal surat-surat pendek.
Games, dan motivasi. Semua bersuka cita. Suara mereka terbang tinggi, memecah angkasa dan akhirnya pembagian sepatu. Momen paling ditunggu oleh mereka.
Nama-nama dipanggil, sepatu dibagikan. Kami tak punya banyak waktu untuk membagikan seluruh 393 pasang sepatu yang kami bawa. Puluhan stock sepatu cadangan pun juga ditinggalkan dibagikan. Panitia dari lokasi bersedia membantu untuk mendistribusikan sepatu-sepatu tersebut.
Yang dahsyat dari daerah ini adalah waktu. Karena jika matahari terbenam dan kita belum keluar dari sana, kemungkinan besar adalah tersesat dan hilang dalam kegelapan.
Tapi pemandangan selama perjalanan sangat indah. Hamparan tambak luas dan rumput liar, angina sepoi-sepoi menemani perjalanan kami Satu lagi amal baik kami lakukan. Insya Allah selanjutnya akan datang.
KEGIATAN KURBAN KOMUNITAS SAHABAT PEDULI
Hari Iedul Adha adalah merupakan
puncak dari ibadah haji. Hari ini dirayakan tidak hanya oleh umat muslim
yang sedang menunaikan ibadah haji di tanah suci Makkah Al-Mukaromah,
tetapi juga dirayakan dengan penuh suka cita oleh umat muslim di seluruh
dunia. Hari raya ini disebut juga Hari Raya Qurban, dimana pada hari
itu bagi setiap hamba-Nya yang mampu dianjurkan untuk menunaikan
kewajibannya menyembelih hewan qurban.Dalam surat Al Hajj di Allah
berfirman “Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syari’atkan
penyembelihan (Qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap
binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu
ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya.
Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada
Allah).” (QS. Al Hajj : 34)
”Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni’mat yang banyak, maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan ber-kurban-lah.” (QS. Al Kautsar : 1-2)
Dari dua surat di atas, secara
langsung Allah SWT memberikan perintah agama (syari’at) di dalam
kitab-Nya yang suci, bahwa kepada kita yang mengaku sebagai ummat Islam
disunnahkan untuk melaksanakan ibadah Penyembelihan Qurban. Kepada
Hambanya yang telah dilimpahi rezki supaya saling berbagi dengan
sudara-saudaranya yang faqir dan miskin (dhuafa).
Ibadah Qurban yang diperintahkan
kepada ummat Nabi Muhammad SAW adalah ibadah yang mengacu kepada sejarah
qurbannya Nabi Ibrahim A.S. Perintah mengorbankan anak yang
dicintainya, Nabi Ismail A.S. yang kemudian Allah gantikan dengan seekor
domba adalah salah satu bukti ketaatan Nabi Ibrahim A.S dalam
menjalankan perintah Allah SWT. Oleh karena itu, pelaksanaan ibadah
qurban harus diniatkan dalam rangka taat dan menjalankan perintah Allah,
dan taat kepada Rosulullah SAW
Ibadah Qurban juga memiliki keutamaan
yaitu pengampunan dan keridhaan dari Allah SWT. Amalan yang paling
dicintai Allah pada hari Raya Iedul Adha adalah hewan qurban. Rasulullah
SAW bersabda:
“Tidak ada satu amalan yang paling
dicintai Allah dari bani Adam ketika hari raya Iedul Adha selain
menyembelih hewan qurban. Sesungguhnya hewan qurban itu kelak pada hari
kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan
kuku-kukunya. Dan sesungguhnya sebelum darah qurban itu menyentuh tanah,
ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian
semua dengan (pahala) qurban itu.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majjah dan Hakim)
Ketika Idul Adha tiba, seluruh umat Muslim, terutama bagi mereka yang mampu, akan memberi kurban. Satu orang wajib mempersembahkan satu kambing atau satu sapi untuk tujuh orang. Biasanya, hewan-hewan kurban ini akan dibagi-bagikan kepada fakir miskin, anak yatim, atau mereka yang dianggap berkekurangan secara ekonomi.
Penyaluran Hewan Qurban, ke daerah Muaragembong, di daerah tersebut masih banyak saudara-saudara kita yang sangat membutuhkan,
mayoritas masyarakat muaragembong berprofesi sebagai nelayan, penghasilan mereka hanya sebatas untuk kebutuhan sehari-hari, untuk menikmati rasa & nikmatnya daging, belum pernah mereka rasakan, karena untuk membeli terlalu mahal. jangan untuk membeli untuk makan pun sulit bagi mereka
Langganan:
Postingan (Atom)